“Sungai Kehidupan”

Pascasarjana UNY bersama ELOMAJA sebuah komunitas pencinta lingkungan dan dongeng melakukan kegiatan Trauma Healing pada hari Ahad, 7 November 2010 di GOR UNY terhadap masyarakat pengungsi bencana Gunung Merapi. Tampak wajah riang terpancar dari puluhan anak-anak itu saat bermain tepuk, melompat, menyanyi, mendengarkan dongeng disertai badut dan membatik. Kegiatan dimulai sejak pukul 10.00 sampai dengan 16.30 WIB. Dongeng yang disampaikan Ka Ari dari ELOMAJA menceritakan seekor katak yang tidak pernah menyerah dan putus asa berusaha untuk keluar dari lubang. Akhirnya dengan doa dan mengucapkan kata semangat "Aku Pikir, Aku Rasa, Aku Bisa" si katak berhasil keluar dari lubang dan menolong teman-temannya. Pesan moral yang ingin disampaikan adalah sikap semangat, selalu bersabar dan tidak putus asa dapat dicontoh buat anak-anak, agar selama didalam pengungsian mereka dapat meniru sikap sikatak tersebut. Menguatkan pesan moral dari dongeng, ELOMAJA juga menstimulasi kondisi jiwa anak-anak dengan membatik, dengan harapan anak-anak dapat menyalurkan keinginan mereka dan belajar bersabar saat menuangkan canting ke dalam gambar mereka. 

Kegiatan membatik ternyata mendapat respon yang sangat positip baik dari orangtua, anak-anak bahkan para relawan  berminat untuk mencoba membatik. Antusias justru datang dari anak-anak yang pada umumnya belum pernah membatik . Karya para pengungsi Merapi   ternyata sangat menarik untuk dianalisis dari goresan canting pada sehelai kain mori putih. Ada kecenderungan bahwa gambar yang dituangkan dalam membatik adalah ekpresi dari apa yang dipikirkan, dirasakan dan dialami oleh mereka . Ada kecenderungan bahwa makna goresan canting batik menggambarkan kondisi merapi yang porak-poraknda dengan "wedus gembelnya" . tapi di sisi lain ada goresan batik dalam "bunga-bunga" yang menyatu menggambarkan rasa syukur anak-anak masih berkumpul dengan keluarga, bahkan ada anak TK yang menggambarkan huruf Al Quran dalam goresannya sebagai ekspresi kebesaran Allah atas bencana Merapi.  Dengan proses pendampingan dari Tim Elomaja bersama Dr.Siti Irene Astuti dan Dr. Suwarjo , gambar-gambar yang diekspresikan anak-anak menjadi ajang dialog dengan mereka untuk benar-benar mereka secara santai, kreatif mampu mengekspresikan apa yang dipikirkan dan apa yang dirasakan oleh para pengungsi Merapi.

Pengunjung sangat tertarik saat proses membatik dan hasilnya. Bahkan , Bapak Menteri yang sempat berkunjung ke GOR UNY memberikan apresiasi pada hasil karya mereka.  Demikian juga , bapak Pembantu Rektor I dan Pembantu Rektor II ikut mendukung kegiatan ini sebagai media untuk "trauma healing" yang cukup kreatif, karena proses membatik sangat membutuhkan kehati-hatian, ketekunan dan kesabaran tapi juga menyenangkan untuk mengatasi kejenuhan. Demikian progam awal PPs UNY  Peduli Bencana.  Insya Allah PPs UNY dengan bekerjasama dengn WSPK, FIP UNY dan pihak lain, akan mengadakan  program-program lanjutan bagi masyarakat "Kampung Merapi" di GOR UNY , seperti halnya: Creativity Game, Batik  II, "Sungai Kehidupan & Resiliensi" dll. (Irene)