Inspirasi dari Rumah Kreatif Wadas Kelir Karanglesem Purwokerto

Bulan Desember  2015, Dr. Sumiarti, M.Ag sebelum sidang terbuka disertasinya tampil di hadapan mahasiswa S3 IP PSD memaparkan topik menarik tentang Rumah Kreatif Wadas Kelir Purwokerto. Presentasi ini memunculkan ide untuk melakukan study lab ke Rumah Kreatif Wadas Kelir (RKWK). Rencana tersebut sempat tertunda tetapi alhamdulilah bisa terealisir pada Kamis, 31 Maret 2016 berkat kerja sama team Sri Sukasih dan Alfi Laila. Bersama pendamping sekaligus sekretaris prodi Dr. Siti Irene Astuti Dwi Ninggrum, M.Si, dibawah pimpinan Aziz Khunaifi rombongan mahasiswa S3 PSD bergerak menuju Karanglesem Purwokerto. Di rumah RKWK team PSD disambut dengan antusias oleh para relawan, Ibu Sumiarti dan Ibu Yeni istri Bapak Heru Kurniawan  penggagas dan pemilik RKWK.

Kegiatan kunjungan ini diawali dengan sambutan dan presentasi singkat mengenai profil RKWK dan berbagai produksi kreatif anak-anak desa Karanglesem. Ada banyak kegiatan belajar kreatif yang dilakukan seperti bermain kata, logika, dan drama. Melalui kegiatan-kegiatan ini anak-anak berproses menjadi anak-anak yang cerdas, kreatif dan memiliki karakter sesuai visi dan misi. RKWK begitu familiar bagi anak-anak sehingga menjadi “Rumah Belajar” untuk persiapan masa depan. Suasana di rumah RKWK begitu nyaman, terbuka bagi semua anak, menyenangkan dan memberi ruang kreatif meskipun tak seluas halaman sekolah. RKWK membuktikan bahwa proses kreatif tidak hanya diciptakan dari ruang kelas tetapi berevolusi dari rumah dan lingkungan masyarakat di desa terpencil dan miskin sekalipun.

Pada kunjungan ini anak-anak menampilkan secara spontan keterampilan berpantomim, bermusik, bahasa, logika, angka dan warna. Kegiatan semacam ini dominan mewarnai geliat rutinitas pembelajaran yang didesain para relawan berstatus mahasiswa S1 dan S2. Kegiatan belajar dilakukan setiap hari Rabu sampai Minggu dari pkl. 16.00-18.00. RKWK juga memiliki fasilitas “Taman Baca Masyarakat” yang aksesnya terbuka bagi semua warga untuk membaca dan meminjam buku bacaan atau akses website. Sampai tahun 2015 RKWK telah menerbitkan sekitar 15 buku dan pada tahun 2016 akan menerbitkan lagi 25 buku atas kerja sama dengan beberapa penerbit seperti Gramedia Group, Rosda Karya, Diva Pres, Agro Media Group. Penerbitan buku merupakan sebuah industri kreatif  RKWK untuk menjembatani keterbatasan anggaran kegiatan termasuk menghargai jerih lelah para relawan dalam proses kuliah mereka.

Kehadiran RKWK menginspirasi dan melahirkan proses kreatif dan inovasi tidak hanya bagi anak-anak di desa Karanglesem tetapi juga bagi praktisi dan para pegiat dunia pendidikan. Sumbangsi nyata RKWK mendorong pemerintah daerah terutama dinas pendidikan dan kebudayaan menjadikan desa Karanglesem sebagai percontohan “Kampung Literasi” di kabupaten Purwekerto. Meskipun tidak hadir dalam kunjungan tersebut Pak Heru yang adalah dosen IAIN Purwokerto dengan RKWKnya telah menginspirasi mahasiswa S3 IP PSD yang berprofesi sama sebagai dosen. Dalam sambutannya DR. Siti Irene Astuti Dwi Ninggrum, M.Si, menyampaikan harapannya bahwa “study lab ini  membantu dan menginspirasi mahasiswa, tidak hanya memberi support terhadap riset disertasi yang sedang digarap tetapi juga mendorong ide-ide kreatif dalam pengembangan dunia pendidikan masa depan di lembaga masing-masing.” Nasuralah dan Nur Alfu Laila, pasangan suami istri mewakili rombongan PSD mengamini juga bahwa RKWK adalah contoh nyata proses kreatif, sebuah alternative baru yang harus dilirik dalam menjawab kebutuhan belajar anak-anak terutama anak-anak pedesaan yang kurang mendapatkan akses terbaik dalam dunia pendidikan saat ini.” Kunjungan sehari akhirnya tiba dipenghujung senja dengan rinai rintik hujan menghantar rombongan melanjutkan perjalanan ke kota Bandung. Lambaian tangan anak-anak dan para relawan perempuan berparas cantik terus menyemangati rombongan menembus celah malam dalam deru suara mobil di jalanan berliku. (Daniel Dike dan Gunadi Adiputra Yunus)